Tayangan halaman minggu lalu

Senin, 10 Januari 2011

Pernikahan di Talang Mamak

Tahap-Tahap Pernikahan Adat Talang Mamak

Tahap 1: Pembicaraan antar keluarga
Keluarga mempelai laki-laki mendatangi keluarga mempelai wanita untuk menyampaikan maksud mempelai pria yakni melamar mempelai wanita. Dalam pembicaraan ini yang menjadi fokus adalah apakah pihak keluarga mempelai wanita setuju atau tidak.


Tahap 2: Mengantar Tanda
Pihak mempelai pria mengantar tanda kepada mempelai wanita sebagai yang mengikat kedua mempelai. Tanda-tanda yang dipakai itu adalah sebuah cincin emas yang diberi pada mempelai wanita, pakaian wanita lengkap (kebaya, rok, sandal dan pakaian bagian dalam). Tanda-tanda ini diserahkan di rumah mempelai wanita. Yang hadir pada waktu ini adalah ketua, mangku, batin, pihak keluarga kedua mempelai.

Tahap 3: Menentukan Hari
Diadakan pembicaraan untuk menentukan hari pelaksanaan acara pernikahan. Yang hadir pada waktu ini adalah keluarga kedua belah pihak, ketua, mangku, batin, ahli waris kedua belah mempelai.

Tahap 4: Gawe (perayaan upacara pernikahan)
Dimulai dengan berarak ke sungai. Kedua mempelai berarak ke sungai diiringi oleh sanak keluarga untuk mandi. Arak-arakan diringin dengan iringan musik dari gendang dan tawak-tawak. Mandi di sungai bertujuan untuk pembersihan/penyucian. Mandi dilaksanakan pada sore hari di saat matahari sedang menurun atau hendak tenggelam. Biasanya dilakukan pada jam 15.30 WIB. Sarana-sarana yang digunakan pada acara mandi ini adalah air jeruk, daun-daunan hijau, bunga selasih, bangkuning, bangmerah, daun jeruk purut, jeruk purut, mumbang, biasanya tujuh macam. Setelah mandi di sungai diadakan pembicaraan di antara penatua adat yang isinya tentang pelaksanaan makan. Setelah itu diadakan makan malam. Setelah makan malam diadakan persiapan bersanding yakni acara kedua mempelai duduk di tengah-tengah keramaian. Dalam persiapan ini kedua mempelai dirias. Setelah acara itu kedua mempelai duduk di tengah khalayak ramai; makan berdua dalam satu piring, setelah itu menyembah orang tua, tokoh-tokoh adat dan sanak famili, mendengar nasehat orang tua, tokoh-tokoh adat, keluarga yang diselingi dengan berbalas-balasan pantun.

Tahap 5: Penutup
Pernikahan adat Talang Mamak ditutup dengan perundingan di antara ahli waris, orang tua, dan penatua adat. Dalam perundingan itu yang dibicarakan adalah soal tempat tinggal kedua mempelai nantinya. Setelah ada kesepakatan dalam hal ini dilanjutkan dengan penyerahan keris, piring. Penyerahan ini dilakukan oleh ahli waris kepada mempelai. Setelah itu diadakan makan bersama. Dengan demikian pesta selesai.

Sarana-Sarana Pernikahan Talang Mamak
1. Piring (pinggan): 2 lusin ( wanita yang anak sulung), untuk wanita sesudahnya hanya 1 lusin. Pengurangan dilakukan seturut urutan dan ahli warisnya. Pinggan satu lusin, tombak, keris, kelambu (fakultatif): tombak diberi bila wanita itu anak yang bungsu.
2. Cincin: diperlihatkan pada ahli waris dan tokoh-tokoh adat. Cincin itu diikat dengan sapu tangan.
3. Keris, diserahkan kedua mempelai pada ahli waris mempelai wanita.
Yang diberikan orang tua pada anaknya yang menikah adalah perbekalan hidup seperti beras, gula, uang, kopi, dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar